Publikasi

Newsletter PEFINDO edisi Oktober 2025 menyajikan artikel terkait Stimulus Akselerasi: Mampukah Injeksi Likuiditas Rp200 T dan Program 8+4+5 Redam Tekanan Moderasi?. Selain itu, juga diulas tentang Rencana Merger Kontraktor BUMN: Bagaimana  Dampaknya Terhadap Peringkat, Industri Petrokimia Indonesia. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per akhir September 2025.

Newsletter PEFINDO edisi September 2025 menyajikan artikel terkait PEFINDO Net Rating Action: Indikator Kondisi Dunia Usaha Indonesia. Selain itu, juga diulas tentang Tinjauan dan Prospek Pasar Properti Indonesia, Peringkat Kredit dan Kinerja Harga Saham: Sejauh Mana Relevansinya?. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per akhir Agustus 2025.

Newsletter PEFINDO edisi Agustus 2025 menyajikan artikel terkait Kesepakatan Tarif 19% vs. Tarif Impor Efektif: Memitigasi Potensi Dampak terhadap Ekonomi Indonesia. Selain itu, juga diulas tentang Prospek Industri Semen: Mempertahankan Ruang  Kredit di Tengah Persaingan yang Ketat, Variasi Spread Kupon Obligasi: Lebih dari Sekadar Peringkat dan Tenor. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat ...

Newsletter PEFINDO edisi Juli 2025 menyajikan artikel terkait Penguatan Penerimaan di Antara Kunci bagi Peringkat Sovereign Indonesia yang Lebih Tinggi. Selain itu, juga diulas tentang Industri Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis  Teknologi Informasi dalam Perspektif Rating, Pertumbuhan Solid Pasar Surat Utang Korporasi Tahun 2025. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per ...

Newsletter PEFINDO edisi Juni 2025 menyajikan artikel terkait Program Stimulus Ekonomi: Kebijakan Proaktif di Tengah Perlambatan Ekonomi. Selain itu, juga diulas tentang Strategi-Strategi Kunci Kontraktor Tambang Untuk Memperkuat Posisi Bisnis, Kajian Gagal Bayar PEFINDO Periode 2007-2024: Tingkat Gagal Bayar Instrumen Surat Utang Korporasi Terjaga Rendah. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat ...

Newsletter PEFINDO edisi Mei 2025 menyajikan artikel terkait Menjaga Soliditas Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Risiko Membayangi. Selain itu, juga diulas tentang Prospek Industri Penjaminan di Indonesia, Menyusul S&P Global Ratings, Moody’s Memangkas Peringkat AAA Amerika Serikat: Apa Risiko Yang Perlu Diantisipasi?. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per akhir April 2025. ...

Newsletter PEFINDO edisi April 2025 menyajikan artikel terkait Tarif Resiprokal: Mencermati Respon Awal Negara-Negara Terdampak. Selain itu, juga diulas tentang Prospek Industri Rental Mobil di Indonesia tahun 2025: Menavigasi Kenaikan PPN serta Peluang yang Muncul, Kekhawatiran Pasar Global Memicu Anomali di Pasar Treasury AS. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per akhir Maret ...

Newsletter PEFINDO edisi Maret 2025 menyajikan artikel terkait Indonesia di Tengah Meningkatnya Ketidakpastian Akibat Perang Dagang. Selain itu, juga diulas tentang Industri Kebangkitan dan Ancaman Hilirisasi Industri Nikel: Analisis Retrospektif terhadap Strategi Hilirisasi Nikel di Indonesia, Defisit Awal Tahun APBN 2025: Tantangan dan Strategi Kebijakan Fiskal Indonesia. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang ...

Newsletter PEFINDO edisi Februari 2025 menyajikan artikel terkait Melonggar dan Terdivergensi: Prakiraan Kebijakan Moneter di Tahun 2025. Selain itu, juga diulas tentang Industri Asuransi Umum: Terus Bertumbuh di Tengah Tantangan Baru, Yield Bebas Risiko Terkonvergensi, Tapi Risiko Belum Berakhir. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per akhir Januari 2025.

Newsletter PEFINDO edisi Januari 2025 menyajikan artikel terkait Revisi Kebijakan Devisa Hasil Ekspor: Pro dan Kontra. Selain itu, juga diulas tentang BPD Menyambut KUB, Terminal Rate FFR yang Lebih Tinggi Menimbulkan Risiko Bagi Yield di Pasar Keuangan Global. Pada bagian akhir disampaikan pula perkembangan perusahaan dan surat utang yang diperingkat oleh PEFINDO per akhir Desember 2024.